5 Rahasia Penulis Pemula Yang Sukses Dan Jarang Diketahui
Penulis pemula merupakan sebuah keadaan yang sangat menuntut kedewasaan. Dewasa dalam arti mampu menetapkan pilihan seperti: tema/genre, tujuan, dan waktu untuk menulis. Ketika mulai menulis, seorang pemula akan dihadapkan pada banyak panduan mulai dari yang sederhana dan paling rumit. Bahkan ada kecenderungan seseorang menghabiskan waktu yang sangat panjang untuk belajar menulis/mencari cara bagaimana menulis dan justru mengabaikan untuk segera memulai menulis. Seperti sebuah ungkapan: menghabiskan waktu belajar memancing ikan tanpa pernah mencoba untuk segera ke kolam dan melemparkan umpan dan kail. Sampai kapan pun dia tidak akan pernah tahu bagaimana suka-dukanya memancing ikan.
Terlepas dari apapun motif dan penyebab seseorang menulis, dia harus punya strategi dan tujuan. Suka tidak suka, sebuah tim sepakbola harus punya pelatih. Jika tidak seluruh energi dan potensi dari 11 pemain menjadi tidak terkendali dan mubazir. Penulis pemula juga harus menperhitungkan banyak faktor supaya manfaat dari tulisannya maksimal dan mencapai sasaran. Sekedar niat baik tanpa memperhatikan kemasan dan cara penyampaian, justru bisa menjadi blunder dan salah pengertian.
Manajemen waktu misalnya menjadi hal yang sangat krusial bagi seorang penulis pemula. Penulis yang baik (di bayar atau freelance) akan sangat memperhatikan pembagian dan pemanfaatan waktu karena menulis adalah pekerjaan yang memerlukan olah pikir, lahir dari hati dan tidak bisa dipaksa. Sangat sulit membayangkan seseorang yang menghabiskan waktunya secara berantakan, sukses mejadi seorang penulis. Menulis juga membutuhkan seni, seni mengolah diksi yang kadang justru lahir dari keadaan yang hati yang tersakiti.
Penulis Pemula Meniscayakan Proses Yang Tidak Ringan
Banyak hal yang bisa menghambat seseorang yang menjadi penulis pemula. Ada rasa takut, takut tulisan tidak di baca dan justru jadi bahan ledekan orang lain. Tidak percaya diri terutama ketika harus menulis dengan topik yang sudah banyak dikulik para penulis besar/hebat. Tidak sabar dan begitu menghadapi kondisi yang tidak mendukung, melempem dan akhirnya gugur.
Dari sekian banyak baik hambatan dan pemantik semangat menulis seorang penulis pemula sebaiknya memperhatikan 5 hal berikut dibawah ini:
1. Mental pantang menyerah
Dalam sebuah pertandingan sepakbola, tim yang paling menakutkan bukanlah juara bertahan tetapi tim yang gigih/tangguh dan tidak menyerah sampai peluit tanda pertandingan berakhir dibunyikan. Penulis pemula harus memiliki semangat pantang menyerah meskipun tulisannya belum memenuhi ekspektasi. Jika di tahap ini seorang penulis tidak lulus, dipastikan dia tidak akan pernah jadi penulis yang sebenarnya.
2. Menulis sebagai sebuah keterampilan
Dalam pelajaran disekolah dikenal istilah: “ 1 dikali 7 lebih baik daripada 7 dikali 1”. Satu pelajaran yang dipelajari setiap hari dalam seminggu (7 hari) lebih baik daripada dalam 1 hari pelajaran 7 hari di kerjakan sekaligus Menulis adalah pekerjaan yang keteraturan setiap hari bukan sesuatu yang tergantung mood. Latihan yang teratur akan menghasilkan keterampilan, alah bisa kaarena biasa. Penulis pemula yang gagal dalam tahap ini akan sulit berkembang.
3. Jangan cepat puas
“Berkeluarga seperti sebuah pembelajaran atau sekolah yang tidak pernah tamat/lulus” paling tepat menggambarkan proses menulis. Menulis juga kurang lebih sama. Nilai sebuah tulisan sangat subjektif, tergantung kepada perspektif dan wawasan pembacanya. Penulis pemula harus mengimbangi ketekunan menulis dengan daya tahan membaca. Membaca karya orang lain akan membuka pandangan kita dan melihat kelemahan kita. Semakin banyak karya tulis yang kita baca akan semakin menajamkan intuisi dan sensitivitas kita terhadap tulisan berkualitas.
4. Menulis untuk kesegaran jiwa, uang hanya akibat/dampak ketekunan
Menulis sebagai sebuah aktivitas yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, memerlukan kesabaran. Penulis pemula harus melatih diri sampai kepada menulis adalah kebutuhan. Menulis adalah membagikan/mengalihkan sebagian beban pikiran kita kepada pembaca sehingga menjadi sebuah kerinduan dan keinginan bersama. Ketika tulisan kita belum menghasilkan uang, semangat menulis untuk kesegaran jiwa yang akan mendorong kita untuk bertahan untuk terus berjalan ke depan.
5. Berserah Kepada Tuhan
Ketika tulisan kita berhasil, hal inilah yang memampukan kita untuk bersyukur. Melibatkan Tuhan juga memampukan penulis pemula untuk terus mencari manfaat terbesar dari sebuah tulisan untuk orang lain karena dia menulis untuk memuliakan Tuhan. Pada tahap ini juga kita harus menyadari satu hal: “kita berkewajiban untuk menanam tanaman kita dengan bibit unggul, menyirami dan memberi pupuk, namun hasil dan buahnya adalah kuasa dan berkat Tuhan Sang Maha Pencipta”.
Menulis pekerjaan jangka panjang
Menulis adalah sebuah proses yang berbeda-beda bagi setiap orang. Tidak ada rumus dan pelatihan yang benar-benar bagus dan tepat untuk semua orang. Manfaat menulis juga tidak bisa dirasakan secepat seperti kita sedang mengigit cabai rawit dimana rasa pedasnya langsung terasa. Meskipun kita punya tujuan dan target yang jelas, hasil dan manfaat tulisan akan kita terima seiring dengan berjalannya waktu.
Sejak awal banyak orang memahami jiwa entrepreneurship hanya milik pengusaha. Ternyata setiap orang apapun profesinya seharusnya memiliki jiwa entrepreneurship. Seorang penulis harus punya keahlian menjual ide sampai kepada memenuhi sasaran. Penulis harus peka terhadap keadaan sekitar dan kehendak alam yang menyampaikan pesan-pesan yang tidak tertulis.
Menjual gagasan adalah perjuangan yang menggabungkan strategi pemasaran dan keterampilan mengolah narasi sehingga menjadi konsumsi yang dinikmati sekaligus mempengaruhi pembacanya. Menjadikan penulis sebagai pekerjaan adalah seperti memulai sebuah perjalanan dan pencarian makna yang seolah tidak berujung. Perjalanan dan pencarian baru akan berhenti ketika dunia berakhir.
0 Response to "5 Rahasia Penulis Pemula Yang Sukses Dan Jarang Diketahui"
Post a Comment