Anyang Terubuk Warisan Leluhur Labuhanbatu

Anyang Terubuk Warisan Leluhur Labuhanbatu
Anyang Terubuk (Sumber Badan Litbang Kab. Labuhanbatu)

Anyang Terubuk Warisan Leluhur Labuhanbatu. Ikan Terubuk (Tenualosa spp.) tergolong ikan langka, karena di Indonesia hanya ditemukan di beberapa tempat. Ikan terubuk Labuhanbatu (Tenualosa ilisha) bisa ditemukan di muara sungai Barumun tepatnya Kecamatan Panai Hulu, Panai Tengah dan Panai Hilir. Labuhanbilik di Kecamatan Panai Tengah disebut sebagai kota ikan terubuk.

Menurut Suwarso, 2018 peneliti dari Balai Penelitian Perikanan Laut, Jakarta: ikan terubuk termasuk komoditas perikanan yang penting, strategis dan bernilai ekonomis tinggi. Ikan terubuk merupakan estuarin endemik biasanya dijumpai di muara satu atau lebih sungai yang berhubungan langsung dengan air laut dan memiliki sifat protandrous hermaphrodite, ikan terubuk berkelamin ganda pada saat berukuran kecil (pada tahun pertama) menjadi jantan dan setelah berukuran besar (tahun kedua) menjadi betina.

Ikan terubuk punya sejarah yang panjang dan memiliki keterkaitan erat dengan Kabupaten Labuhanbatu, hal ini terbukti dengan menjadi salah satu ikon pada lambangKabupaten Labuhanbatu. Ikan terubuk menjadi salah satu simbol kemakmuran dan kebanggan Kabupaten Labuhanbatu.

Mengutip kikomunal-indonesia.dgip.go.id, anyang terubuk pada awalnya disajikan Raja-raja atau Sultan Panai kepada para tamu kehormatan yang mengunjungi Kesultanan Panai. Saat ini anyang terubuk biasa disajikan ketika kita berkunjung kerumah orang yang kita hormati, orang tua ataupun saudara laki-laki isteri kita. Demikian menurut Hj. Faridah Hafni, Murniati Nasution dan Maimunah, tokoh yang melestarikan anyang terubuk sampai hari ini di Kabupaten Labuhanbatu.

Anyang terubuk tidak dimasak dengan api tetapi dengan bumbu terutama asam jeruk nipis. Untuk membuat anyang terubuk terlebih dahulu menyiapkan bahan yang terdiri dari: ikan terubuk yang telah dibersihkan dari tulang dan kulitnya dipotong kecil-kecil, santan kelapa, kelapa gongseng yang telah ditumbuk, ketumbar sangrai yang telah dihaluskan, mambang kelapa, jeruk nipis, bawang merah, cabe merah, cabe rawit, serai, garam secukupnya. Ikan mentah “dimasak” dengan asam dari jeruk nipis dan dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan terlebih dahulu. Selain ikan, telur ikan terubuk juga dapat disajikan dalam bentuk anyang.

Bahan Membuat Anyang Terubuk Warisan Leluhur Labuhanbatu
Bahan Membuat Anyang Terubuk (Sumber Badan Litbang Kab. Labuhanbatu)

Anyang Terubuk Warisan Leluhur Labuhanbatu Perlu Dilestarikan

Salah satu tantangan terbesar dalam melestarikan ikan terubuk adalah menjaga populasi yang berkurang akibat penangkapan dan gangguan ekosistem. Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai Barumun Labuhanbatu merupakan daerah tangkapan nelayan dan adanya industri di hulu berpotensi untuk menggangu ekosistem sungai.

Pemerintah telah berupaya menjaga dengan Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia Nomor 43/KEPMEN-KP/2016 tentang Penetapan Status Perlindungan Terbatas Ikan Terubuk (Tenualosa ilisha).

Keputusan tersebut dibuat dengan memperhatikan rekomendasi Kepala Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) selaku Pelaksana Harian Otoritas Keilmuan Nomor: 1111/IPH.I/KS.02.04/IV/2016.

Keputusan tersebut menetapkan ikan terubuk di perairan Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara sebagai jenis ikan yang dilindungi. Perlindungan ikan terubuk tersebut dengan status perlindungan terbatas, untuk periode waktu dan wilayah sebaran tertentu yaitu sepanjang jalur ruaya pemijahan Ikan Terubuk di Daerah Aliran Sungai Barumun.

Keputusan yang dikeluarkan pada zaman Menteri KKP di jabat Susi Pudjiastuti tersebut juga mengatur larangan penangkapan ikan terubuk sebanyak 2 (dua) musim masing-masing selama 6 (enam hari) pada peralihan bulan gelap ke bulan terang dan sebaliknya. Tanggal 5 sampai dengan 10, tanggal 20 sampai dengan 25 pada bulan Januari sampai dengan April setiap tahunnya.

Larangan tersebut terkait dengan masa pemijahan yang sangat berdampak kepada keberadaan dan ketersediaan Ikan Terubuk. Sayangnya pada keputusan tersebut tidak mencantumkan sanksi bagi yang melanggar larangan tersebut.

Telur Ikan Anyang Terubuk Warisan Leluhur Labuhanbatu
Telur Ikan Terubuk (Sumber Badan Litbang Kab. Labuhanbatu)

Potensi Ekonomi Anyang Terubuk Warisan Leluhur Labuhanbatu

Anyang terubuk merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan. Selain faktor budaya, anyang terubuk juga memiliki nilai potensi ekonomi. Sebagai tambahan informasi telur ikan terubuk. Situs Kementerian KKP merilis telur ikan terubuk Bengkalis dalam kondisi kering bisa mencapai harga Rp. 1.500.000,-/kilogram. Hal ini bisa menjadi gambaran betapa ikan ini punya nilai ekonomi yang tidak kecil.

Sebagai upaya pelestarian Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2021 telah mencatatkan anyang terubuk sebagai Kekayaan Intelektual (KI) Komunal kategori Pengetahuan Tradisional di Direktorat Jenderal KI Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia.

Sangat penting menjaga dan melestarikan kekayaan khazanah budaya leluhur untuk menjadi warisan kepada anak cucu kita di kemudian hari. Jangan sampai setelah kekayaan budaya kita dicaplok oleh daerah bahkan negara lain kita merasakan penyesalan yang tak kunjung usai.

Pemerintah dan masyarakat harus memiliki komitmen dan semangat yang sama untuk menjaga populasi ikan terubuk di perairan sungai Barumun Kabupaten Labuhanbatu. Pemerintah Kabupaten bisa menerbitkan regulasi daerah sebagai pengaturan dalam konteks lebih spesifik dan detail. Pembinaan melalui sosialisasi dan pemberian sanksi bagi yang melanggar menjadi kata kunci.

Kekayaan budaya yang tak ternilai secara materi dan memiliki pesan-pesan kearifan lokal seharusnya mendapatkan porsi perhatian yang lebih serius. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai budayanya, semoga Anyang Terubuk Warisan Leluhur Labuhanbatu tetap lestari.

0 Response to "Anyang Terubuk Warisan Leluhur Labuhanbatu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel