Menelisik Toba Lake View Terindah

          

Keindahan hamparan Danau Toba Tao Silalahi

Keindahan Danau Toba (www.asiaexplorers.com)

          Sebagaimana Parapat di Kabupaten Simalungun dan Berastagi di Kabupaten Karo yang berkembang menjadi destinasi wisata sampai hari ini, sebenarnya Tigaras juga memiliki sejarah yang panjang sebagai alternatif untuk berlibur sejak zaman kolonial. Meskipun pasenggerahan atau vila (dienshotel) yang pernah berdiri tidak menyisakan pertinggal bangunan sedikit pun tapi dokumentasi foto-foto di Digital Collection Leiden University Libraries (digitalcollections.universiteitleiden.nl) atau Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde / Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies (kitlv.nl) menunjukkan Tigaras telah dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi Kontroleur Belanda dan raja-raja di Siantar/Simalungun beserta keluarganya. Sejak lama Tigaras memang telah berinteraksi dengan kolonial dan pada tahun 1903 August Theis (Damanik, 2018) seorang Missonaris RMG Jerman menjadikan desa di tepian danau Toba ini sebagai “pijakan awal” untuk menjangkau Simalungun.

          Memandangi danau Toba dengan pulau Samosir memanjang dari Simarmata sampai ke Tomok diselingi Pulo Tao dihadapan mata, disamping kiri lekuk bukit Silumonggur/Tanjung Unta dan di sebelah kanan hamparan biru Tao Silalahi yang luas menjanjikan pemandangan yang memanjakan mata. Untuk beberapa alasan, sangat layak disematkan julukan sebagai salah satu Toba Lake View Terindah. Meskipun hal tersebut masih bisa diperdebatkan dan pada dasarnya semua ciptaan Tuhan itu indah, tetapi jejak sejarah tersebut menunjukkan potensi wisata yang telah ada sejak dahulu patut di perhitungkan sebagaimana destinasi di seputaran Danau Toba yang lain.

            Sebagai seorang “partopi tao” yang lahir dan dibesarkan di tepian Danau Toba, hampir semua spot pemandangan danau yang mengelilingi pulau Samosir tersebut telah penulis kunjungi. Sebut saja Pemandangan Simalem Resort/Tongging di Kecamatan Merek, Pemandangan Tanjung Unta/Sipolha di Tambun Raya, Menara Pandang Tele di Samosir, Pemandangan dari Bangun Dolok/Wisma Methodist Parapat, Pemandangan dari jalan raya menuju Haranggaol, Pemandangan dari jalan raya Porsea ke Sigura-gura, Pemandangan dari jalan raya Silaen ke Parsoburan bahkan yang cukup jarang diperhitungkan yakni Pemandangan dari Puncak Dolok Tolong di Balige. Bukan bermaksud membandingkan karena wisata bukan hanya faktor alam, infrastuktur, sarana/akomodasi, budaya/kearifan lokal, seni dan masih banyak hal yang juga harus mendukung.

          Seperti kembali ke habitatnya, secara “ajaib” dalam kisaran satu dekade terakhir Tigaras telah berkembang menjadi destinasi wisata alternatif selain Parapat khususnya di Kabupaten Simalungun. Ditempat dahulu berdirinya pesanggerahan telah berkembang menjadi spot wisata seperti Pantai Paris, Pantai Raya, Pantai Ardana, Pantai Carita, Pantai Grace dan masih banyak lagi. Kearah Tanjung Unta ada Pantai Batu Hoda dan Pantai Kenangan. Sayangnya Tanjung Unta justru menjadi seperti ditinggalkan, padahal ketika wisata Tigaras mati suri Tajung Unta adalah spot camping favorit. Alangkah eloknya jika Tanjung Unta tetap bertahan sebagai spot khusus camping dan saling mendukung dengan wahana wisata disekitarnya.


Pesanggrahan Tigaras (Leiden University Libraries Digital Collections) Published 1935


         Tigaras kini bukan lagi wisata kelas kampung, fasilitas penginapan berkelas seperti Hotel Dio Rafael dan My Nasha cukup tersedia dan bisa dipesan secara online. Perubahan ini seperti menegaskan takdir alam, potensi wisata Desa Tigaras tak bisa dipungkiri. Munculnya Pemandangan alam seperti Bukit Indah Simarjarunjung, Pemandangan Indah Sipintuangin bahkan Pemandangan Dolok Sipigul semakin menambah panjang daftar tempat liburan yang mengelilingi Tigaras.


Pembukaan hotel pelayanan (pasanggrahan) di Tigaras (Leiden University Libraries Digital Collections) Published 1935


          Tigaras masih memiliki banyak tempat yang bisa di gali untuk dijadikan tempat wisata sebut saja: Air Terjun Sappuran, Gua Jepang yang konon menghubungkan Simarata ke Sihilap, Perkampungan Simarata dan Sihilap yang telah kosong dan ditinggalkan penduduknya, Gua Jepang di Mariah Pane yang konon tembus sampai ke Raya dan Gua Alam di Liang Nakka. Pemekaran Desa Tigaras dengan lahirnya Togu Domu Nauli seharusnya semakin menguatkan perkembangan geliat desa wisata. Akan ada lebih banyak keajaiban lagi jika saja akses jalan diperbaiki sepanjang pesisir pantai mulai dari Sonom, Silgang, Salbe, Liang Nakka, Liang Atas sampai ke Haranggaol. Kabupaten Simalungun di anugerahi garis pantai lebih dari cukup bahkan terpanjang ketiga (76 Km atau 16, 2 %) setelah Kabupaten Samosir dan Toba (Lukman, 2013). Bayangkan jika sepanjang pantai dari Haranggaol sampai Parapat menjadi lokasi wisata dengan beragam keunikan dan keindahan sangat mungkin kontribusi PDRB Kabupaten Simalungun dari sektor pariwisata bisa bersaing dengan Kabupaten Karo dan Samosir.

         Jika akses jalan sepanjang pesisir pantai dari Haranggaol sampai ke Sipolha sama baiknya seperti akses jalan dari Simarjarunjung ke Parapat demikian juga akses jalan Simpang Raya ke Sipintuangin, maka akan ada perubahan besar bagi perkembangan wisata di Kabupaten Simalungun. Sangat disayangkan infrastruktur jalan dari Tigaras ke Haranggaol dan Tigaras ke Tambun Raya/Sipolha selama ini seperti mati suri, tertinggal dan terkesan diabaikan. Saatnya menyuarakan dan mendorong pembangunan akses jalan yang baik demi perkembangan wisata di Kabupaten Simalungun sehingga pada waktu Danau Toba menjelma menjadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas kita tidak hanya menonton dan kesejahteraan masyarakat Partopi Tao di sepanjang garis pantai yang termasuk Kabupaten Simalungun bisa terwujud. Semoga, selamat menikmati wisata di seputaran Simarjarunjung, Sipintuangin, Tigaras dan Togu Domu Nauli.

Pembukaan hotel pelayanan (pasanggrahan) di Tigaras (Leiden University Libraries Digital Collections) Published 1935

Daftar Pustaka

Damanik, E. L. (2018). Potret Simalungun Tempoe Doeloe: Menafsir Kebudayaan Lewat Foto.

Lukman. (2013). Danau Toba:Karakteristik Limnologis dan Mitigasi Ancaman Lingkungan dan Pengembangan. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).


0 Response to "Menelisik Toba Lake View Terindah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel